Jumat, 13 Juni 2014

Laporan PKL Di BBI Kuta Gadung Berastagi



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Universitas Quality merupakan salah satu universitas swasta, yang terletak di Desa Lau Gumba Berastagi, yang didirikan pada tahun 1980 di bawah naungan Yayasan Karo Simalem yang kemudian menjadi Universitas Quality yang berada dibawah naungan Yayasan Bukit Barisan Simalem, dengan membuka 5 fakultas yakni: Fakultas Pertanian,Fakultas Ekonomi,Fakultas Hukum,Fakultas Tehknik ,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dan sesuai dengan  kurikulum Fakultas Pertanian untuk mahasiswa/i semester VIII (delapan) yang telah menempuh beban SKS sebanyak 110 SKS harus melakukan PKL di instansi,dinas-dinas,atau kantor-kantor pertanian. untuk meningkatkan sumber daya manusia dan meningkatkan kemampuan mahasiswa/i di bidang pertanian  juga untuk  menyelesaikan studi sekaligus melengkapi syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada Universitas Quality.
Hal ini sangat mendukung untuk  menerapkan , membandingkan, menelaah, Ilmu Pengetahuan yang telah di dapat dan di peroleh selama perkuliahan di kampus, serta dilatih  kemampuannya  agar mampu menyesuaikan diri pada kondisi di lapangan kelak nanti, atau mampu beradaptasi dengan dunia kerja yang nyata.

Berdasarkan kesepakatan bersama Pihak UQ dan bbi maka pada tahun 2012 mahasiswa UQ FP Jurusan agroteknologi sebanyak 5 orang yang di bagi dalam 2 kelompok melaksanakan PKL sesuai dengan surat yang telah dikirim FP UQ ke BBI, dimana kegiatan ini selama 1 Bulan dimulai dari 14 mei  s/d 15 juni 2012
1.2. Tujuan PKL
1.2.1.Tujuan Umum
a. Menghasilkan tenaga kerja yang mempunyai keahlian yang profesional (memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja) sesuai dengan tuntutan lapangan kerja,
b. Memperkokoh ‘LINK dan MACH’’ (sesuai dan sepadan) antara universitas dengan dunia kerja,
c. Meningkatkan sistem efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang profesional,
d.Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan studi, dan melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan gelar sarjana di universitas Quality,
b.Mendapatkan tamatan dan sikap kerja di berbagai pekerjaan yang membutuhkan keahlian dan keterampilan  khususnya dalam bidang pertanian,
c. Untuk mendapatkah keterpaduan yanmg saling mengisi  dan saling mekengkapi antar  universitas,
d. Aplikasi pengetahuan akademik,
e.Merupakan salah satu usaha meningkatkan keterampilan dan membentuj pribadi yang  percaya diri dan mandiri memasuki lapangan kerja,
f. Menambah wawasan tentang perkembangan teknologi dan lingkungan tenaga kerja di  dunia usaha dan industri,


BAB II
SEKILAS TENTANG TEMPAT PRAKTREK KERJA LAPANGAN

2.1. UPT.BBI Kutagadung Berastagi
Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Balai Benih Induk (BBI) Kutagadung Berastagi merupakan salah satu dinas Pertanian  yang  khusus menangani Perbenihan Hortikultura di Propinsi Sumatera Utara yang berada di.JL.Djamin Ginting Km.67 Telp/Fax (0628) 91553 Kutagadung, Berastagi, Kabupaten Karo.
Jika ditinjau dari segi pembiayaan dan pengelolaan UPT.BBI. Kutagadung Berastagi masih dibawah Dinas Pertanian Pemerintah Propinsi Sumatera Utara yang dibiayai dari APBN, APBD Propinsi Sumatera Utara.
Dengan adanya UPT Balai Benih Induk Kutgadung Berastagi, Petani Penangkar dan Petani Produsen akan terbantu untuk mendapatkan bibit atau benih yang bermutu dan berlabel, terutama bagi petani penangkar dan petani produsen Hortikultura dataran tinggi di beberapa Kabupaten Karo dan sekitarnya  yang ada di Propinsi Sumatera Utara.

2.2.           Sejarah Singkat Berdiri Dan Berkembangnya
UPT.BBI.Kutagadung Berastagi
Sejalan dengan perkembangan jaman dan tehknologi UPT.BBI.Kutagadung Berastagi, telah mengalami beberapa kali perubahan nama dan peran institusinya, antara lain adalah sebagai berikut :
No.
Tahun
Nama Kebun
Keterangan
1.




1936 -1952




Land Bow




Pada masaini merupakan masa  pemerintahan Belanda dimana tempat ini merupakan tempat bertanam sayuran dan buah-buahan juga tanaman hias yang merupakan arena demonstrasi bagi petani disekitarnya dengan luas areal yang diusahai 10 Ha.
2.




1952-1959




Kebun Pembibitan




Pada masa ini nama kebun dan pengelolanya telah kembali ke pemerintahan Indonesia, namun kegiatan dan fungsinya masih merupakan sebagai kebun percontohan (demonstrasi) tanaman hortikultura bagi petani disekitarnya.
3.



1959-1974



Kebun Pembibitan dan Percontohan


Pada masa ini fungsi tempat ini adalah  Pembibitan dan percobaan-percobaan tanaman hortikultura, sehingga namanya diubah sesuai dengan fungsinya tersebut.
4.




1974-1980




Pusat Perkembangan Pertanian Hortikultura

Pada masa ini namanya diubah kembali berdasarkan hasil rapat pembangunan pertanian oleh Direktorat Jenderal pertanian tanaman pangan mengenai evaluasi Pelita I dan penyempurnaan Pelita II di Soropa dan Jawa Tengah.
5.



1980-1983



Balai Benih Induk Hortikultura Kutagadung Berastagi
Pada masa ini nama kebun disesuaikan kembali dengan kebijaksanaan pembenihan yang ditetapkan pada rapat teknis pembenihan di Grand Park Cisarua Jawa Barat dan Areal  Balai Benih diperluas menjadi 35 Ha.
6.




1983-2000




UPT. Balai Benih Induk Hortikultura Kutagadung


Pada masa ini diberikan penambahan nama UPT hal ini berdasarkan SK Gubernur KDH. TK. I Sumatera Utara No. 061.156 / K / 1983 dengan tujuan meningkatkan fungsi dan peran BBI Hortikultura Kuta Gadung tersebut.
7.


2000-Sekarang


UPT. BBI Kutagadung Berastagi
Pada masa ini sampai sekarang , hal ini berdasarkan peraturan daerah provinsi Sumatera Utara tahun 2001.


2.3.Organisasi dan Tata Laksana Tempat PKL
2.3.1       Struktur Organisasi.
UPT.Balai Benih Induk Kutagadung - Berastagi berdasarkan Peraturan daerah ( Perda )  No.3 Tahun 2001 tanggal 31 Juli 2001 tentang dinas – dinas daerah Propinsi Sumatera Utara adalah unit unsur pelaksanaan teknis Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Utara yang dipimpin oleh Kepala Balai yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Berdasarkan Perda No.3 Tahun 2001, UPT.BBI.Kutagadung – Berastagi telah ditetapkan sebagai jabatan Struktur  dengan Eselon III-A.  Adapun tugas pokok Kepala UPT.BBI.Kutagadung – Berastagi adalah membantu Kepala Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Utara, dalam kegiatan perbanyakan benih bermutu, membina teknis Balai Benih Pembantu ( BBP ) dan penangkar, memberikan informasi ketersediaan benih hasil produksi dan pemasaran hasil produksi benih/bibit.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut UPT.BBI.Kutagadung- Berastagi seperti halnya UPT.BBI. lainnya mempunyai fungsi :
a.      Menyempurnakan dan menyusun standar pengembangan dan penerapan teknologi perbenihan pertanian.
b.      Melaksanakan rencana jangka menengah dan tahunan perbenihan pertanian sesuai dengan standar yang ditetapkan.
c.      Memproduksi Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP) serta melakukan pengujian varietas, galur harapan  tanaman yang berasal dari pemulia tanaman dan melakukan pemurnian kembali varietas unggul yang sudah lama beredar.
d.      Melaksanakan studi/latihan, penyuluh pertanian, kontak tani, penangkar benih dan para petugas serta ahli dalam pertanian.
e.      Melakukan koordinasi teknis dan Kepala Sub Dinas terkait dan kerja sama dengan pihak-pihak lain dalam pengembangan dan penerapan teknologi benih/bibit tanaman pangan  sesuai dengan standar dan ketentuan yang ditetapkan.
f.       Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
g.      Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Dinas sesuai dengan  standar yang ditetapkan.
h.      Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
Adapun struktur organisasi UPT.BBI.Kutagadung- Berastagi terdiri dari :
a.      Kepala Balai.
b.      Kepala Sub Bagian Tata Usaha.
c.      Kepala Seksi Produksi.
d.      Kepala Seksi Pengembangan dan Penelitian.
e.      Kepala Seksi Pembinaan.
UPT.BBI.Kutagadung – Berastagi mempunyai 2 unit instansi yang masing-masing dipimpin oleh kepala Unit Simarjarunjung dan Kepala Unit Buluh Pancur. Untuk lebih jelasnya bagan struktur organisasi UPT.BBI.Kutagadung  Berastagi sebagai berikut :

 




























2.2.      Keadaan Umum UPT BBI Kutagadung Berastagi
-         Lokasi, Iklim dan Keadaan Tanah
         UPT Balai Benih Induk Hortikultura Berastagi terdiri dari 3 lokasi antara lain :
           -    Kebun Induk Kutagadung
Lokasi                  Desa                           : Raya
                              Kecamatan                : Berastagi
                              Kabupaten                 : Karo
Jarak dari Medan + 67 Km Menuju arah Kabanjahe.
Tinggi Tempat : + 1.350 mdpl
Curah Hujan                                           : Rata-rata 1.499 min/Tahun
Temperatur                                             : Temp Minimum      : + 13,40 C
                                                                     Temp Maksimum  : + 25,60 C
                                                                     Temp Rata-rata      : + 19,50 C
Kelembapan                                            : Kel. Minimum        : 71,0%
                                                                    Kel.Maximum         : 76,0%
                                                                    Rata-rata                  : 83,5%
Tanah                                                       : Jenis Tanah             : Andosol
                                                                    PH Tanah                 : 5-6,2%        
                                                                    Luas                          : 7,1 Ha

-         Kebun Unit Simarjarunjung
Lokasi                  :  Desa                        : Simarjarunjung
                                 Kecamatan             : Dolok Pardamean
                                 Kabupaten              : Simalungun
Letak                                                        : Jarak dari Berastagi + 50 Km
                                                               Menuju arah Parapat.
Tanah                   : Jenis Tanah             : Andosol
                                PH Tanah                 : 5,5-6
                                Ketinggian               : 1450 mdpl
                                 Luas                         : 8 Ha

-          Kebun Unit Buluh Pancur
Lokasi                  : Desa                         : Buluh Pancur
                                Kecamatan              : Mardingding
                                Kabupaten               : Karo
Letak                                                        :  Jarak dari Berastagi + 73 km
                                                                     menuju arah Kutacane
   (Aceh Tenggara)
Luas                            : 9,8 Ha

2.3.  Fungsi Dan Peran UPT BBI Kutagadung Berastagi
            Adapun fungsi dan peran UPT Balai Benih Induk Kutagadung Berastagi adalah sebagai berikut :
a.      Menghasilkan benih dengan kelas benih dasar (BD) dan Benih Produk (BP)
b.      Membina teknis Balai Benih Utama (BBU) dan Balai Benih Pembantu (BBP)
c.      Tempat informasi pembenihan
d.      Sebagai tempat pemurnian kembali varietas unggul yang telah lama beredar.
e.      Tempat pengujian varietas dan galur harapan yang berasal dari pemula tanaman
f.       Tempat koleksi pohon induk buah-buahan yang berguna sebagai sumber pembiakan tanaman.
g.      Sebagai tempat study, latihan dan arena pertemuan penyuluh pertanian, kontak tani dan para petugas serta ahli dalam pembenihan.

2.4.                        Program Pengembangan Produksi Benih
Pengembangan produksi benih yang telah/akan dilaksanakan terdiri dari :
2.4.1.     Kebun Induk Kutagadung
Program perbanyakan benih yang akan/telah dilaksanakan di kebun induk Kutagadung terdiri dari : Sayur-sayuran (Tomat, Ercis, Cabe, Buncis, Wortel, Kentang Dll). Buah-buahan Jeruk, Lengkeng, Markisa, Biwa) Serta Obat-obatan (Temulawak dan jahe)
Bila melihat potensi lahan serta permintaan benih yang ada, untuk tahun-tahun mendatang dikebun induk tersebut akan diprogramkan perbanyakan benih terutama untuk komediti : Cabe, Wortel, Ercis, Buncis dan kentang serta jeruk, untuk selanjutnya secara bertahap (apabila pasokan benih kentang GO dari BBI kentang pengalengan) dikebun induk ini akan diprioritaskan untuk memproduksi benih kentang dari G1 s/d G3.
2.4.2.                             Kebun Unit BBI Simarjarunjung
Dikebun unit ini, untuk selanjutnya selain memproduksi benih kentang (G3) juga diprioritaskan untuk perbanyakan tanaman sayuran (Cabe dan Tomat). Tanaman obat (Jahe) dan buah-buahan (Jeruk) dilokasi ini terdapat 2 (Dua) unit blok. Pengadaan mata tempel (BPMT) jeruk yang diperuntukkan untuk memenuhi mata tempel yang benar-benar bebas dari 7 (Tujuh) jenis penyakit utama tanaman jeruk.


2.4.3.                             Kebun Unit BBI Buluh Pancur
Mengingat bahwasanya kebun tersebut sampai saat ini belum dilengkapi dengan saranan pengairan, maka untuk tahun berikutnya dilokasi tersebut lebih memungkinkan untuk dijadikan koleksi pertamanan pohon induk buah-buahan disamping itu tentunya perlu ditambah dengan pembangunan BPMT jeruk.
Apabila sarana pengairan sudah lengkap maka dilokasi ini sangat berpotensi untuk pengembangan benih hortikultura khusus dataran rendah.
Adapun alur perbanyakan benih kentang bebas hama dan penyakit adalah sebagai berikut.


 


G0
 
                                                                              BBI  BBI PENGALENGAN


NET-HOUSE

SH-B
 
 
G1
 
                                                                                      BBI KUTAGADUNG  





PENANGKARAN I

 


BBI KUTAGADUNG
 

 
BBI DAN PENANGKAR
 
G2
 

PENANGKARAN II

 
                                                                                     


 





Kegiatan perbanyakan bibit di UPT BBI Kutagadung dilaksanakan dengan berkoordinasi dengan pihak BPSBTPH wilayah IV Sumatera Utara selaku pengawas/sertifikasi benih.


2.5.           Struktur Organisasi Dan Personil UPT Balai Benih Induk
          Kutagadung Berastagi.
            Berdasarkan SK Gubernur kepala Daerah Tingkat I  Sumatera utara No : 061.155/K/1983 tertanggal 30 Januari 1983. UPT Balai Benih Induk Kutagadung Berastagi terdiri dari :
-         Kepala UPT BBI
-         Kepala Sub bagian Tata Usaha
-         Kepala Seksi
-         Kepala Unit Kebun Lebih Jelasnya dapat dilihat pada bagan struktur organisasi.
Jumlah personil yang ada pada UPT Balai Induk Kuta Gadung Berastagi dan unit-unitnya sampai saat ini berjumlah 14 orang (Pegawai Negeri Sipil).



BAB III
PELAKSANAAN PKL

3.1.  Waktu dan Lokasi
            Pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini di UPT.BBI.Kutagadung ,Jl.Jamin Ginting Km.67 – Berastagi, Kec.Berastagi – Kab.Karo, Kode Pos 22152, Tel./Fax: (0628) 91533 Provinsi Sumatera Utara
3.2.  Kegiatan PKL
a. Kegiatan PKL Umum
- Observasi lapangan : Untuk melihat keadaan dilingkungan PKL dan mencoba untuk menyesuaikan diri.
- Membumbun :  Untuk merangsang terbentuknya umbi  dan agar stolon tidak keluar dari garitan.
-  Memupuk :  Memperbaiki sifat biologi dan sifat kimia tanah dan juga menambah unsur hara yang berasal dari pupu buatan.
-  Mensortase : memilih yang busuk dari yang bagus.
-  Menimbang kentang : Mengetahui berat dari produksi
- Penyemprotan : Untuk mengendalikan Hama dan Penyakit tanaman
- Pemanenan : Untuk memproleh hasil produksi suatu komoditas
- Sterilisasi media : Mematikan bakteri dan jamur pada media tanaman
- Membuat lobang tanam : Tempat untuk meletakkan benih yang ingin ditanam
- Menanam kentang : Untuk mendapatkan bibit yang lebih banyak
- Menyiangi : Agar tanaman tidak kekurangan unsur hara yang diberikan.
- Rouging : Kegiatan pemeliharaan tanaman dengan membersihkan tanaman yang tidak dikehendaki
- Penyiraman : dilakukan saat musim kemarau agar tanaman tidak kekurangan air.
b Kegiatan Khusus G0-G3
­Untuk mendapatkan bibit unggul  yang bermutu dan bebas hama penyakit





Bab IV
PERBANYAKAN BIBIT KENTANG  G0-G3
4.1 Pendahuluan
Kentang merupakan tanaman semusim yang berbentuk perdu. Tanaman kentang berakar tunggang. Akar sampingnnya banyak dan dangkal. Diantara akar samping terdapat  stolon yang merupakan cabang samping dari batang. Bagian ujung stolon dapat membesar dan membentuk umbi yang besar. Oleh karena itu, kantang disebut umbi batang. Umbi  tersebut merupakan gudang karbohidrat. Pada bagian ujung umbi terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi tanaman. Umbi speti itulah yang dapat ditanam sebagai bibit bermutu.
Bila dalam kondoso tertentu(stres), tanaman kentang dapat berumbi diatas tabah. Umbi yang terbuka terkena sinar matahari akan berwarna hijau  dan beracun. Kentang berbunga sempurna dengan benang sarinya berlekatan membentuk tabung. Kedudukan putiknya tidak sama tingginya dengan benang sari. Warna bunga ada  yang putih, merah, dan ungu. Buah kentang berbentuk bulat kecil, sebesar  kelereng. Semua daging buah kentang berlendir. Saat masih  muda buahnya berwarna  hijau, setelah tua  berwarna hitam. Di dalam ruangan buah terdapat banyak biji. Batang tanaman kentang agak keras, bersegi empat, tidak begitu kuat dan berbulu halus.
Kentang sangat digemari oleh hampir semua orang karena rasanya enak serta banyak kandungan vitamin B, vitamin C, dan sedikit vitamin A,
4.2 Tujuan Pustaka
Botani  Tanaman Kentang
            Tanaman kentang (Solanum tuberosum L), termasuk tanaman setahun yang bersifat menjalar dan beracun (mengandung solamin), tetapi kadar racum solaninnya berkurang setelah tanaman tua.
Sistematika tanaman kentang adalah sebagai berikut :
Divisio =          Spermatophyta
Kelas   =          Dicotyledonae
Ordo    =          Tubiflorae
Famili =          Solanaseae
Genus  =          Solanum
Species            =          Solanum tuberosum L
            Batang tanaman kentang berada diatas tanah. Ada yang berwarna hijaukemerah-merahan atau ungu tua. Akan tetapi warna kentang ini diperngaruhi oleh umur tanaman dan lingkungan. Pada kesuburan tanah yang lebih baik atau lebih kering biasanya warna batang tanaman lebih tua. Bagian bawah batangnya bisa berbunga sedangkan batang tanaman muda tidak berkayu,sehingga tidak terlalu kuat dan mudah rebah.
            Tanaman kentang adalah sayuran umbi berbentuk perdu, yang berasal dari daerah sub tropika, batangnya bersegi empat tidak begitutu kuat dan mudah roboh ke tanah bila tertiup angin ataupun tertimpa hujan lebat.
            Tanaman kentang umumnya berdaun rimbun dan letak daun berselang seling mengelilingi batang tanaman, daun berbentuk oval sampai oval agak bulat dengan ujung meruncing dan tulang-tulang daun menyirip ikan, ukuran daun sedang dengan tangkai tidak panjang.
            Bunga tanaman kentang berjenis klamin dua, kelopak dan mahkotanya mengembang dan bercelah pada ujngnya, mahkota berbentuk terompet dengan ujung seperti bintang, berwarna putih merah atau biru tergantung pada warna batangnya.
            Kedudukan benang sari tidak sama, ada yang lebih rendah dan ada pulan yang lbih tinggi atau sama dengan putiknya, hal inilah yang memungkinkan terjadinya perkawinan sendiri. Tiap benang sari mempunyai dua kantong sari atau kepala sari berisi tepung sari yang kering hingga dapat tersebar oleh angin melalui pori-pori yang terdapat pada ujungnya. Bunga kentang tersusun dalam bentuk karangan bunga yang tumbuh pada ujung batang. Satu karangna bunga memiliki 1-20 bunga tetapi pada umumnya 7-15 bunga untuk tiap karangan bunga. Susunan karangan bunga ada yang sederhana dan ada yang majemuk.
            Bunga kentang biasanya bersifat protogyne, yakni putiknya lebih cepat masak daripada tepung sari. Antara dua pasang daun terdapat daun-daun kecil yang merupakan lidah stipula.
            Tanaman kentang memiliki sistem perakaran serabut yang halus yang panjangnya dapat mencapai 60 cm. Dalam tanah, akar-akar banyak terdapat pada kedalaman 20 cm.
            Umbi kentang terbentu akibat pembesaran bagian ujung stolon dan berfungsi sebagai tempat cadangan makanan, umbi ini akan terputus dari stolon pada saat stolon mengering bersama dengan matinya tanaman.
            Bauh kentang mengandung 500 bakal biji yang dapat berkembang menjadi biji hanya 10-300 biji buah kentang dapat di panen kira-kira 6-8 Minggu setelah penyerbukan.
            Biji tanaman kentang berukuran kecil dengan garis tengah + 0,5 mm, berwarna krem dan memiliki massa +  6 bulan.
a.       Tanah
Tanah yang baik unuk tanaman kentang adalah yang ggembur dan sedikit mengandung pasir agar mudah menyerap air dan mengandung humus yang tinggi. Tanaman kentang tumbuh baik pada tanah vulkanis (andosol) yang gembur dan banyak mengandung humus . pada tanah lempung yang banyak mengandung pasir dan subur menghasilkan umbi dengan rasa yang lebih enak dan kandungan karbohidrat yang lebih tinggi. PH tanah yang cocok untuk budidaya tanaman kentang adalah 5,0-6,5.
            Tanah untuk bertanam kentang juga harus memiliki drainase yang biak, tempat penanaman kentang yang cocok adalah pada tanah yang mudah peresapan air. Sedangkan pada tanah yang airnya tergenang, umbi-umbinya mudah busuk dan tanaman mudah terserang penyakit layu. Pada tanah-tanah alkalis sering terjadi gejala kekurangan kalium dan pada tanah yang sangat masam dengan pH kurang dari 5, sering terjadi gejala kekurangan magnesium dan keracunan mangan. Pada tanah yang gembur diperoleh hasil yang berkualitas, kulit umbi mengkilap dan memunyai bentuk umbi yang baik, sedangkan pada tanah liat yang berat umbinya cendrung berlemak dan aromanya berkurang.
b.      Iklim
Tanaman kentang dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik apabila pada kondisi lingkungan yang sesui dengan persyaratan tumbuhnya.
Di indonesia, tanaman kentang diusahakan di daerah yang memiliki ketinggian 500-3000 m dpl, dan pada ketinggian optimum 1000 – 2000 m dpl. Suhu yang paling tepat bagi pertumbuhan kentang adalah 200C-240C pada siang hari dan 80C-120C pada malam hari, suhu yang cocok selama periode pertumbuhan dari bertunas sampai stadium primordial  bunga adalah 190C‑210C. Tanaman kentang dapat tumbuh baik pada suhu rata-rata 150-200C, jika suhu rata-rata memiliki 230C, daun biasanya akan menjadi kerdil dan jarak antara ruas akan menjadi panjang.
Kelembapan tanah yang cocok untuk tanaman kentang adalah 70% dan curah hujan yang dikehndaki 200-300 mm tiap bulan atau rata-rata 1000 mm selama masa pertumbuhan. Di daerah tropik hari pendek merupakan pembatas, dimana hasil pembentukan umbi lebih banyak terjadi pada suhu rendah daripada daerah dataran tinggi, karena pada suhu rendah tanaman membentuk sedikit jumlah daun, cabang tidak berbunga dan tidak ada stolon muncul di permukaan tanah sehingga tanaman kentang lebih banyak menghasilkan umbi.
c.       Jenis jenisnya
Kentang (solanum tuberosum L) termasuk famili solanaceae. Tanaman ini banyak sekali varietasnya, diantaranya Solanum andigemun L, dan Solanum demmissum L. Kedua jenis tersebut tahan terhadap penyakit layu.
            Kentang dapat digolongkan menurut warna umbinya,yaitu kentang kuning, kentang putih, dan kentang merah. Ada beberapa jenis varietas  yang termasuk kentang kuning, yaitu egenheimer, patrones, rapan 106. Dan thung 151 C. Kentang kuning memiliki kulit dan warna kuning. Kentang putih berkulit dan berdaging putih. Varietas yang termasuk kentang  putih ialah donata, radosa dan sebago. Kentang lainnya yaitu kentang merah yang kulitnya berwarna merah, tetapi dagingnya berwarna kuning. Varietas yang termasuk kentang merah ialah desiree, arka, dan red pontiac.
            Varietas-varietas kentang, yang baik ditanam saat ini adalah cipanas,desiree, patronas, donata, cosima, rapan 106, dan thung 151 C. Kentang yang paling disenangi ialah kentang kuning karena rasanya enak, gurih, dan tidak berair. Adapun kentang putih dan merah umumnya tidak disenangi karena teksturnya agak lembek dan sedikit berair. Akan tetapi, ada satu varietas  kentang merah, yaitu desiree, rasanya enak seperti kentang kuning.
Selain varietas kentang tersebut diats, sering dijumpai semacam kentang tetapi tidak termasuk suku Solanum, yaitu kentang hitam atau kentang jawa (Coleus tuberus Benth). Kentang hitam pertumbuhannya setengah menjalar. Pada ruas-ruas batangnya keluar kekar. Daun kentang hitam berdaging lunak dan berbau harum bila diremas. Umbu-umbi kentang hitam berkumpul pada batang bagian bawah tanah, seperti layaknya kentang biasa. Sewaktu muda, umbi kentang hitam berwarna putih dan menjadi hitam setelah tua. Umbi kentang hitam berukuran kecil, berbentuk bulat panjang, dan berasa enak, tetapi sedikit getir. Kentang hitam ini banyak di tanam di dataran rendah (tanah latosol) seperti Jawa barat dan Jawa Tengah.
           
4.3. Langkah Kerja
4.3.1. Teknik Perbanyakan Benih Kentang Di Screen House A (G0)
            Perbanyakan benih kentang G0  dilaksanakan di  Screen House A yang hanya dilaksanakan dengan penanaman stek dari pohon induk dari hasil kultur jaringan dan penanamannya dalam seed bed jadi media tanaman lama digunakan untuk penanaman stek untuk menghasilkan benih G­0 tersebut . langkahnya adalah sebagai berikut:
a.       Sanitasi dan bera bersih , kegiatan ini menyangkut pembersihan sisa-sisa gulma dan sisa tanaman sebelumnya.
b.      Sterilisasi pupuk kandang
Pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk kandang yang sudah dihaluskan dan telah dicampur dengan tanah Sub soil dengan perbandingan 1:1. Dimana sebelum media tanam dimasukkan kedalam seed bed di Screen Hause A  pupuk kandang terlebih dulu di diaduk hingga merata kemudian di serilisasi dengan menggunakan Steam Boyler (dengan uap panas) hingga mencapai 100oC selama 3 jam denga volme 1 kukusan 20 m3.
Setelah selesai pelaksanaan sterilisasi media lalu dimasukkan kedalam seed bed dengen terlebih dulu melaksanakan sanitasi hama dan penyakit terhadap seed bed dan ruang Screen House dengan menggunakan insektisida maupun fungisida dengangan konsentrasi 2 cc/gr/l air.
            Seed Bed didisi dengan media tanam setelah + 15 cm lalau diratakan dan disiram hingga basah secukupnya.
            Setelah media tanam disiram dilanjutkan dengan pembuatan lobang  tanam dengan menggunakan paku ukuran 5 inci dengan jumlah tanaman 8 x 11 . Diantara lobang tanam diberikan pupuk buatan dengan menabur secara larikan. Lalu dilanjutkan dengan penanaman stek secara hati-hati agar pangkal stek tidak pecah atau memar saat penanaman.
           
c.       Bertanam
Penanaman dilaksanakan dengan cara mendeder bibit diatas garitab yang telah diberi pupuk dengan posisi sprout keatas dengan jarak tanam +  8cm x 11 cm. Shingga jumlah Populasi 88 knol/ Seed bed.
            Setelah bibit dideder sesuai dengan jarak tanam maka bibit akan ditekan kedalam tanah secara hati-hati dan sprout kemudian ditutup dengan tanah.
Jika tanaman G0 ingin diperoleh dan diperbanyak dari stekan  maka tunas tanaman kentang yang telah tumbuh dan berumur + 3 MST. Dari ­tiga tunas yang muncul diambil satu tunas untuk di stek, dengan mengambil tanaman di buku pertamanya, setelah dipotong secara meruncing untuk mempercepat pertumbuhan akar dan memperbanyak akar, maka tunas tanaman yang dipotong tersebut dimasukkan ke dalam air yang bersih, dan dicuci kembali sebanyak dua kali, dan direndam dengan larutan Gibro untuk merangsang pertumbuhan akar selama + 5 menit lebih lama lebih baik.
d.      Pemeliharaan
Penyiraman dilaksanakan 1 kali dalam 2 hari atau sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Pembumbunn dilaksanakan 2 kali yakni pada umur 14 HST dan 28 HST
Penyiangan dilaksanakan sebelum pembumbunan dan juga disesuaikan dengan pertumbuhan gulma.Rouging dilaksanakan dalam interval 1 kali dalam 2 hari untuk membongkar dan membuang tanaman yang  mempunyai gejala serangan hama dan penyakit serta yang mungkin menyimpang pe nampilannya dari varietas yang ditanam.
Pengendalian hama penyakit dilaksanakan interval 1 kali 3 hari atau disesuaikan dengan kebutuhan untuk pengendalian hama menggunakan insektisida dengan dosis 1-2 cc/L air atau sesuai dengan label insektisida tersebut, sedangkan pengendalian penyakit menggunakan fungisida dengan dosis 1-2 gr/L air atau sesuai dengan label fungidida tersebut. Adapun pada umumnya hama yang dijumpai pada tanamankentang ini adalah Aphid, Trips, Phtroimea operculella, lalat penggerek daun (Liryomiza Huidobreins) dan nematoda dapat dikendalikan dengan Curacorn.
Sedangkan penyakit yang sering dijumpai adalah Peseudomonas Solanaceareum, Fusariumsolani, Rhizoktoniasolani,Phithoptora infestan dan virus yang dapat dikendalikan dengan Ridomil MZ, Manzet, Starmil.
Pemasangan tonggak dipasang pada barisan tanaman dengan cara berhadap hadapan dengan jarak antara tonggak 1,5 M kemudian  tali penyangga dipasang disamping kiri tanaman sejak tanaman mencapai ketinggian 15 cm dan  dilanjutkan setiap tanaman bertambah 20 cm sampai tanaman mencapai pertumbuhan maksimal.
Uji kesehatan benih dilakukan untuk menjamin kwalitas benih yang bebas dari hama danpenyakit terutama virus pada umur 30-35 HST dilaksanakan dengnag cara uji  Elisa dilabolatorium dan uji Inokulasi di Screen House.
e.       Panen percobaan
Panen percobaan dilaksanakan pada saat tanaman berumur 65 hari untuk mengetahui keadaan umbi di tanah.
f.       Pencabutan batang
Pencabutan batang dilaksanakan bila hasil panen percobaan telah menunjukkan keadaan umbi didalam tanah sdah 75% umbi ukuran M ( 30-60 gr ).
g.      Panen
Panen dilaksanakan 10 hari setelah pencabutan batang dengan cara hati-hati agar umbi tidak rusak kea cangkul.
h.      Grading dan Sortase
Grading dilaksanakan 10 hari setelah pemanenan untuk menentukan ukuran kelas umbi sekaligus menyeleksi umbi yang busuk akibat serangan hama dan penyakit.
i.        Streatment benih
Dilaksanakan setelah benih dicuci dengan air bersih dengan cara mencelupkan benih ke larutan insectisida, Curacron dengan dosis 2 cc/liter air  kemudian mengeringkannya dansetelah kering diberi tepung insektisida untuk menjaga serangan hama gudang. Setelah semua proses streatment selesai maka benih kentang tersebut disimpan digudang selama    3-4 bulan sampai tunas keluar.









4.3.2. Teknik Perbanyakan benih kentang BD ( G1-G2 )

            Perbanyakan benih kentang G1-G2  dilaksanakan di  Screen House  . langkahnya adalah sebagai berikut:
a.       Persiapan tanam
Sanitasi dan berarti bersih kegiatan ini menyangkut pembersihan sisa-sisa gulma dan sisa tanaman sebelumya.
-          Penggolongan tanah : Tanah digemburkan dengan cara mentraktor sebanyak dua kali dengan kedalaman 25-30 cm sekaligus  membersihkan sisa gulma dan tanaman sebelumnya
-          Pembuatan Garitan :  Garitan dibuat sedalam ± 20 cm dengan lebar ± 20 cm dan jarak antar garitan 75 cm dan panjang garitan 6 m dan jarak antara panjang garitan 30 cm.
-          Pemberian pupuk :  Pupuk yang diberikan yaitu pupuk kandang dan pupuk buatan . Kedua pupuk tersebut ditabur merata dalam garitan degan dosis pupuk kandang  30 ton/hektar, dan pupuk buatan yang terdiri dari Urea 100 Kg/Ha, ZA 400 Kg/Ha, SP-36 750 Kg/Ha, KCl 250 Kg/Ha dan untuk mencegah serangan nematoda pada garitan diberikan Curater dengan dosis 80 kg/ha kemudian ditutup halus dengan tanah bekas garitan . Pemupukan  dilaksanakan satu kali saja sebelum penanaman dilaksanakan.
b.      Bertanam
Penanaman dilaksanakan dengan cara mendeder bibit diatas garitab yang telah diberi pupuk dengan posisi sprout keatas dengan  ukuran benih XL jarak tanamnya 30 cm ukuran benih L2 25 cm dengan ukuran benih L1, M, S, SS, 20 cm kemudian benih ditutup dengan tanah dengan ketebalan ± 5-10 cm.
c.       Pemeliharaan
Penyiraman dilaksanakan 1 kali dalam 2 hari atau sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Pembumbunan dilaksanakan 2 kali yakni pada umur 14 HST dan 28 HST
Penyiangan dilaksanakan sebelum pembumbunan dan juga disesuaikan dengan pertumbuhan gulma.Rouging dilaksanakan dalam interval 1 kali dalam 2 hari untuk membongkar dan membuang tanaman yang  mempunyai gejala serangan hama dan penyakit serta yang mungkin menyimpang pe nampilannya dari varietas yang ditanam.
Pengendalian hama penyakit dilaksanakan interval 1 kali 3 hari atau disesuaikan dengan kebutuhan untuk pengendalian hama menggunakan insektisida dengan dosis 1-2 cc/L air atau sesuai dengan label insektisida tersebut, sedangkan pengendalian penyakit menggunakan fungisida dengan dosis 1-2 gr/L air atau sesuai dengan label fungidida tersebut. Adapun pada umumnya hama yang dijumpai pada tanamankentang ini adalah Aphid, Trips, Phtroimea operculella, lalat penggerek daun (Liryomiza Huidobreins) dan nematoda dapat dikendalikan dengan Curacorn.
Sedangkan penyakit yang sering dijumpai adalah Peseudomonas Solanaceareum, Fusariumsolani, Rhizoktoniasolani,Phithoptora infestan dan virus yang dapat dikendalikan dengan Ridomil MZ, Manzet, Starmil.Uji kesehatan benih dilakukan untuk menjamin kwalitas benih yang bebas dari hama danpenyakit terutama virus pada umur 30-35 HST dilaksanakan dengnag cara uji  Elisa dilabolatorium dan uji Inokulasi di Screen House.

d.      Panen percobaan
Panen percobaan dilaksanakan pada saat tanaman berumur 65 hari untuk mengetahui keadaan umbi di tanah.
e.       Pencabutan batang
Pencabutan batang dilaksanakan bila hasil panen percobaan telah menunjukkan keadaan umbi didalam tanah sdah 75% umbi ukuran M ( 30-60 gr ).
f.       Panen
Panen dilaksanakan 10 hari setelah pencabutan batang dengan cara hati-hati agar umbi tidak rusak kea cangkul.
g.      Grading dan Sortase
Grading dilaksanakan 10 hari setelah pemanenan untuk menentukan ukuran kelas umbi sekaligus menyeleksi umbi yang busuk akibat serangan hama dan penyakit.
h.      Streatment benih
Dilaksanakan setelah benih dicuci dengan air bersih dengan cara mencelupkan benih ke larutan insectisida, Curacron dengan dosis 2 cc/liter air  kemudian mengeringkannya dansetelah kering diberi tepung insektisida untuk menjaga serangan hama gudang.

4.3.3. Teknik Perbanyakan benih kentang BD ( G2-G3)

            Perbanyakan benih kentang G2-G3  dilaksanakan dengan  langkahnya adalah sebagai berikut:
a.       Persiapan tanam
Sanitasi dan berarti bersih kegiatan ini menyangkut pembersihan sisa-sisa gulma dan sisa tanaman sebelumya.
-          Penggolongan tanah : Tanah digemburkan dengan cara mentraktor sebanyak dua kali dengan kedalaman 25-30 cm sekaligus  membersihkan sisa gulma dan tanaman sebelumnya
-          Pembuatan Garitan :  Garitan dibuat sedalam ± 20 cm dengan lebar ± 20 cm dan jarak antar garitan 75 cm dan panjang garitan 6 m dan jarak antara panjang garitan 30 cm.
-          Pemberian pupuk :  Pupuk yang diberikan yaitu pupuk kandang dan pupuk buatan . Kedua pupuk tersebut ditabur merata dalam garitan degan dosis pupuk kandang  30 ton/hektar, dan pupuk buatan yang terdiri dari Urea 100 Kg/Ha, ZA 400 Kg/Ha, SP-36 750 Kg/Ha, KCl 250 Kg/Ha dan untuk mencegah serangan nematoda pada garitan diberikan Curater dengan dosis 40 kg/ha kemudian ditutup halus dengan tanah bekas garitan . Pemupukan  dilaksanakan satu kali saja sebelum penanaman dilaksanakan.
b.      Bertanam
Penanaman dilaksanakan dengan cara mendeder bibit diatas garitab yang telah diberi pupuk dengan posisi sprout keatas dengan  ukuran benih XL jarak tanamnya 30 cm ukuran benih L2 25 cm dengan ukuran benih L1, M, S, SS, 20 cm kemudian benih ditutup dengan tanah dengan ketebalan ± 5-10 cm.
c.       Pemeliharaan
Penyiraman dilaksanakan 1 kali dalam 2 hari atau sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Pembumbunan dilaksanakan 2 kali yakni pada umur 14 HST dan 28 HST
Penyiangan dilaksanakan sebelum pembumbunan dan juga disesuaikan dengan pertumbuhan gulma.Rouging dilaksanakan dalam interval 1 kali dalam 2 hari untuk membongkar dan membuang tanaman yang  mempunyai gejala serangan hama dan penyakit serta yang mungkin menyimpang pe nampilannya dari varietas yang ditanam.
Pengendalian hama penyakit dilaksanakan interval 1 kali 3 hari atau disesuaikan dengan kebutuhan untuk pengendalian hama menggunakan insektisida dengan dosis 1-2 cc/L air atau sesuai dengan label insektisida tersebut, sedangkan pengendalian penyakit menggunakan fungisida dengan dosis 1-2 gr/L air atau sesuai dengan label fungidida tersebut. Adapun pada umumnya hama yang dijumpai pada tanamankentang ini adalah Aphid, Trips, Phtroimea operculella, lalat penggerek daun (Liryomiza Huidobreins) dan nematoda dapat dikendalikan dengan Curacorn.
Sedangkan penyakit yang sering dijumpai adalah Peseudomonas Solanaceareum, Fusariumsolani, Rhizoktoniasolani,Phithoptora infestan dan virus yang dapat dikendalikan dengan Ridomil MZ, Manzet, Starmil.Uji kesehatan benih dilakukan untuk menjamin kwalitas benih yang bebas dari hama danpenyakit terutama virus pada umur 30-35 HST dilaksanakan dengnag cara uji  Elisa dilabolatorium dan uji Inokulasi di Screen House.

d.      Panen percobaan
Panen percobaan dilaksanakan pada saat tanaman berumur 65 hari untuk mengetahui keadaan umbi di tanah.
e.       Pencabutan batang
Pencabutan batang dilaksanakan bila hasil panen percobaan telah menunjukkan keadaan umbi didalam tanah sdah 75% umbi ukuran M ( 30-60 gr ).
f.       Panen
Panen dilaksanakan 10 hari setelah pencabutan batang dengan cara hati-hati agar umbi tidak rusak kea cangkul.
g.      Grading dan Sortase
Grading dilaksanakan 10 hari setelah pemanenan untuk menentukan ukuran kelas umbi sekaligus menyeleksi umbi yang busuk akibat serangan hama dan penyakit.
h.      Streatment benih
Dilaksanakan setelah benih dicuci dengan air bersih dengan cara mencelupkan benih ke larutan insectisida, Curacron dengan dosis 2 cc/liter air  kemudian mengeringkannya dan setelah kering diberi tepung insektisida untuk menjaga serangan hama gudang.

4.3.4. Perbanyakan benih kentang planlet G0

Perbanyakan planlet kentang dilaksanakan di dalam screenhouse dengan pelaksanaan sebagai berikut :
a.       Persiapan Tanam
Planlet didatangkan dari UPT BBI Gedung Johor Medan untuk diperbanyak bibit kentang G0 di UPT BBI Kutagadung Berastagi
Persiapan media tanam :  Media tanam terdiri dari campuran kandang dengan campuran tanah kompos yang sudah dihaluskan dan disterilisasi dengan  perbandingan  1:1.
b.      Pembersihan seed bag atau bag pertanaman
Sebelum media tanam dimasukkan kedalam seed bag terlebih dahulu dibersihkan dengan air bersih kemudian  dibersihkan  lagi dengan menggunakan larutan Lisol pekat.
Setelah seed bag dibersihkan kemudian diisi dengan media tanam dengan ketebalan 20 cm dan diratakan sedemikian rupa dan dilanjutkan dengan pembuatan lobang  tanam dengan kedalaman ± 5 cm.
c.       Bertanam
Sebelum plnlet ditanam planlet ikeluarkan dari box pertanaman  dan dibersihkan dengan menggunakan air bersih sehingga media agar agar sebagai media pertanaman planlet benar-benar bersih tidak ada lengket lagi pada akar tanaman planlet.
Setelah planlet bersih dari media agar agar kemudian ditanam pada seedbag yang sudah dipersiapkan dengan cara perlahan lahan agar batang tanaman planlet tidak rebah atau patah dan diusahakan tanaman planet yang ditanam berdiri tegak.
d.      Pemeliharaan
Penyiraman tanaman planlet dilaksanakan 1 sampai 2 kali sehari atau sesuai kebutuhan tanaman dengan mengunakan gembor penyiram yang halus secara perlahan lahanagar planlet tidak patah  atau rebah
e.       Penyiangan
Dilaksanakan secara hati-hati diusahakan jangan sampai gulma besar agar pada pencabutan gulma akar tanaman planlet  tidak terganggu sebelum pembumbunan dan disesuaikan dengan pertumbuhan gulma.
f.       Pemupukan
Satu minggu setelah tanam tanaman planlet dipupuk dengan menggunakan pupuk NPK Majemuk KNO3 dan Hortigrow 2 gr pertanaman dengan interval pemupukan 1 x 1 minggu secara diselang selingi sampai tanaman brumur 6 minggu sesudah tanam dan pemberian pupuk ± 3 disekeliling tanaman.
g.      Pembumbunan
Dilaksanakan bersamaan setelah pemberian pupuk dengan cara menambahkan media tanam diseitar tanaman sekaligus menutup pupuk yang telah diberikan.
h.      Penyetekan ( Perbanyakan Tanaman )
Setelah pertanaman planlet berumur 4 minggu tanaman planlet ( sebagai Mother Plant ) telah dapat di stek untuk dapat memperbanyak tanaman. Pada saat penyetekan tanaman planlet, pisau lipat/ pisau escapel harus benar benar bersih yang terlebih dahulu direndam dengan alkohol 96 %. Panjang stek yang digunakan ± 5 cm. Penanaman stek dilaksanakan dengan perlakuan yang sama dengan penanaman planlet. Begitu juga dengan pemeliharaannya  tanaman stek tidak dapat distek lagi. Tanaman planlet hanya dapat distek dua kali yaitu : Pada umur 4 minggu setelah tanam kemudian pada umur 7 minggu setelah tanam.
i.        Pengendalian Hama dan Penyakit.
Adapun pada umumnya hama yang dijumpai pada tanamankentang ini adalah Aphid, Trips, Phtroimea operculella, lalat penggerek daun (Liryomiza Huidobreins) dan nematoda dapat dikendalikan dengan Curacorn.
Sedangkan penyakit yang sering dijumpai adalah Peseudomonas Solanaceareum, Fusariumsolani, Rhizoktoniasolani,Phithoptora infestan dan virus yang dapat dikendalikan dengan Ridomil MZ, Manzet, Starmil atau sejenisnya. Adapun pada umumnya hama yang dijumpai pada tanamankentang ini adalah Aphid, Trips, Phtroimea operculella, lalat penggerek daun (Liryomiza Huidobreins) dan nematoda dapat dikendalikan dengan Curacorn.
Sedangkan penyakit yang sering dijumpai adalah Peseudomonas Solanaceareum, Fusariumsolani, Rhizoktoniasolani,Phithoptora infestan dan virus yang dapat dikendalikan dengan Ridomil MZ, Manzet, Starmil.
j.        Rouging
Dilaksanakan sejak awal pertanaman hingga tanaman 1 minggu setelah pencabutan batang yaitu untuk untuk membuang tanaman yang diduga terkena penyakit.
k.      Pencabutan batang
Dilaksanakan saat tanaman berumur 90 hari untuk menjaga agar pada saat penanaman kulit umbi tidak terkelupas.
l.        Panen
Panen dilaksanakan 10 hari setelah pencabutan batang dengan cara hati-hati agar umbi tidak rusak kea cangkul.
m.    Grading dan Sortase
Grading dilaksanakan 10 hari setelah pemanenan untuk menentukan ukuran kelas umbi sekaligus menyeleksi umbi yang busuk akibat serangan hama dan penyakit.
n.      Streatment benih
Dilaksanakan setelah benih dicuci dengan air bersih dengan cara mencelupkan benih ke larutan insectisida, Curacron dengan dosis 2 cc/liter air  kemudian mengeringkannya dan setelah kering diberi tepung insektisida untuk menjaga serangan hama gudang.



BAB V
INTEGRASI DAN PARTISIPASI TERHADAP MASYARAKAT

                Stelah sampai di lokasi PKL adapun hal yang dilakukan para mahasiswa/i adalah perkenalan terhadap keluarga BBI Kutagadung Berastagi serta mahasiswa/i yang magang dilokasi tersebut. Dan mulai melakukaan pendekatan terhadap keluarga besar BBI Kutagadung dan mencoba mengikuti aktivitas yang sudah berjalan sebelumnya dilingkungan kompleks BBI Kutagadung Berastagi.
                Adapun kgiatan yang diteliti dilokasi PKL yang merupakan bagian dari integrasi dan partisipasi terhadap masyarakat adalah sebagai berikut :
1  Kegiatan Keagamaan
                Mengikuti kegiatan keagamaan seperti solat berjamaah bagi yang Muslim dan mengikuti kebaktian bagi yang Kristiani.
2  Kegiatan Gotong Royong
                Mengikuti kegiatan gotong royong membersihkan pekarangan komplek BBI . Disamping itu mahasiswa/i juga mengikuti kegiatan gotong royong di ruang aula serta membersihkan ruangan aula serta mushola.
3  Kegiatan Olahraga
                Melaksanakan olahraga dengan pemuda setempat keluara BBI Kutagadung serta antar peserta magang.
4 Acara Prerpisahan
                Perpisahan menjelang berakhirnya Praktek Kerja Lapangan yaitu dengan keluarga besar BBI Kutagadung Berastagi beserta mahasiswa/i yang magang di UPT BBI Kutagadung Berastagi
                                 



1 komentar:

  1. https://www.uma.ac.id/berita/mahasiswa-pertanian-universitas-medan-area-field-trip-ke-kuta-gadung

    BalasHapus