BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Universitas
Quality merupakan salah satu universitas swasta, yang terletak di Desa Lau
Gumba Berastagi, yang didirikan pada tahun 1980 di bawah naungan Yayasan Karo
Simalem yang kemudian menjadi Universitas Quality yang berada dibawah naungan
Yayasan Bukit Barisan Simalem, dengan membuka 5 fakultas yakni: Fakultas Pertanian,Fakultas
Ekonomi,Fakultas Hukum,Fakultas Tehknik ,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dan
sesuai dengan kurikulum Fakultas
Pertanian untuk mahasiswa/i semester VIII (delapan) yang telah menempuh beban
SKS sebanyak 110 SKS harus melakukan PKL
di instansi,dinas-dinas,atau kantor-kantor pertanian. untuk meningkatkan
sumber daya manusia dan meningkatkan kemampuan mahasiswa/i di bidang pertanian juga untuk menyelesaikan studi sekaligus melengkapi
syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada Universitas Quality.
Hal ini sangat
mendukung untuk menerapkan , membandingkan, menelaah, Ilmu
Pengetahuan yang telah di dapat dan di peroleh selama perkuliahan di kampus,
serta dilatih kemampuannya
agar mampu menyesuaikan
diri pada kondisi di lapangan kelak nanti, atau mampu beradaptasi dengan dunia
kerja yang nyata.
Berdasarkan
kesepakatan bersama Pihak UQ dan bbi maka pada tahun 2012 mahasiswa UQ FP Jurusan
agroteknologi sebanyak 5 orang yang di bagi dalam 2 kelompok melaksanakan PKL
sesuai dengan surat yang telah dikirim FP UQ ke BBI, dimana kegiatan ini selama
1 Bulan dimulai dari 14 mei s/d 15 juni
2012
1.2.
Tujuan PKL
1.2.1.Tujuan Umum
a. Menghasilkan
tenaga kerja yang mempunyai keahlian yang profesional (memiliki tingkat pengetahuan,
keterampilan, dan etos kerja) sesuai dengan tuntutan lapangan kerja,
b. Memperkokoh
‘LINK dan MACH’’ (sesuai dan sepadan) antara universitas dengan dunia kerja,
c. Meningkatkan
sistem efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang profesional,
d.Memberikan
pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses
pendidikan.
1.2.2 Tujuan
Khusus
a. Untuk
memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan studi, dan melengkapi persyaratan
dalam menyelesaikan gelar sarjana di universitas Quality,
b.Mendapatkan
tamatan dan sikap kerja di berbagai pekerjaan yang membutuhkan keahlian dan
keterampilan khususnya dalam bidang
pertanian,
c. Untuk
mendapatkah keterpaduan yanmg saling mengisi
dan saling mekengkapi antar universitas,
d. Aplikasi
pengetahuan akademik,
e.Merupakan
salah satu usaha meningkatkan keterampilan dan membentuj pribadi yang percaya diri dan mandiri memasuki lapangan kerja,
f. Menambah
wawasan tentang perkembangan teknologi dan lingkungan tenaga kerja di dunia usaha dan industri,
BAB II
SEKILAS
TENTANG TEMPAT PRAKTREK KERJA LAPANGAN
2.1. UPT.BBI
Kutagadung Berastagi
Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Balai
Benih Induk (BBI) Kutagadung Berastagi merupakan salah satu dinas Pertanian yang khusus menangani Perbenihan Hortikultura di
Propinsi Sumatera Utara yang berada di.JL.Djamin Ginting Km.67 Telp/Fax (0628)
91553 Kutagadung, Berastagi, Kabupaten Karo.
Jika ditinjau dari segi pembiayaan dan pengelolaan UPT.BBI. Kutagadung Berastagi masih dibawah Dinas Pertanian
Pemerintah Propinsi Sumatera Utara yang dibiayai
dari APBN, APBD Propinsi Sumatera Utara.
Dengan adanya UPT Balai Benih Induk Kutgadung
Berastagi, Petani Penangkar dan Petani Produsen akan terbantu untuk mendapatkan bibit atau benih yang bermutu dan berlabel, terutama bagi petani penangkar
dan petani produsen Hortikultura dataran tinggi di beberapa Kabupaten Karo dan sekitarnya yang ada di
Propinsi Sumatera Utara.
2.2.
Sejarah Singkat
Berdiri Dan Berkembangnya
UPT.BBI.Kutagadung Berastagi
Sejalan dengan
perkembangan jaman dan tehknologi UPT.BBI.Kutagadung
Berastagi, telah mengalami beberapa kali perubahan nama dan peran institusinya,
antara lain adalah sebagai berikut :
No.
|
Tahun
|
Nama Kebun
|
Keterangan
|
1.
|
1936 -1952
|
Land Bow
|
Pada masaini merupakan
masa pemerintahan Belanda dimana tempat
ini merupakan tempat
bertanam sayuran dan buah-buahan juga tanaman hias yang merupakan arena
demonstrasi bagi petani disekitarnya dengan luas areal yang diusahai 10 Ha.
|
2.
|
1952-1959
|
Kebun
Pembibitan
|
Pada masa ini nama kebun dan pengelolanya telah
kembali ke pemerintahan Indonesia, namun kegiatan dan fungsinya masih merupakan
sebagai kebun
percontohan (demonstrasi) tanaman hortikultura bagi petani
disekitarnya.
|
3.
|
1959-1974
|
Kebun
Pembibitan dan Percontohan
|
Pada masa ini fungsi tempat ini
adalah Pembibitan dan percobaan-percobaan tanaman
hortikultura, sehingga namanya diubah sesuai dengan fungsinya
tersebut.
|
4.
|
1974-1980
|
Pusat
Perkembangan Pertanian Hortikultura
|
Pada masa ini
namanya diubah kembali berdasarkan hasil rapat pembangunan pertanian oleh Direktorat Jenderal
pertanian tanaman pangan mengenai evaluasi Pelita I dan penyempurnaan Pelita II di
Soropa dan Jawa Tengah.
|
5.
|
1980-1983
|
Balai Benih Induk Hortikultura
Kutagadung Berastagi
|
Pada masa ini nama kebun disesuaikan
kembali dengan
kebijaksanaan pembenihan yang ditetapkan pada rapat teknis pembenihan di
Grand Park Cisarua Jawa Barat dan Areal Balai Benih
diperluas menjadi 35 Ha.
|
6.
|
1983-2000
|
UPT. Balai
Benih Induk Hortikultura Kutagadung
|
Pada masa ini diberikan penambahan nama UPT hal ini berdasarkan SK Gubernur KDH. TK. I
Sumatera Utara No. 061.156 / K / 1983 dengan tujuan meningkatkan fungsi dan
peran BBI Hortikultura Kuta Gadung tersebut.
|
7.
|
2000-Sekarang
|
UPT. BBI
Kutagadung Berastagi
|
Pada masa ini
sampai sekarang , hal ini berdasarkan peraturan daerah provinsi Sumatera Utara tahun 2001.
|
2.3.Organisasi
dan Tata Laksana Tempat PKL
2.3.1
Struktur Organisasi.
UPT.Balai
Benih Induk Kutagadung - Berastagi berdasarkan
Peraturan daerah ( Perda ) No.3 Tahun
2001 tanggal 31 Juli 2001 tentang dinas –
dinas daerah Propinsi Sumatera Utara adalah unit unsur pelaksanaan teknis Dinas
Pertanian Propinsi Sumatera Utara yang dipimpin oleh Kepala Balai yang
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Berdasarkan
Perda No.3 Tahun 2001, UPT.BBI.Kutagadung – Berastagi telah ditetapkan sebagai
jabatan Struktur dengan Eselon
III-A. Adapun tugas pokok Kepala
UPT.BBI.Kutagadung – Berastagi adalah membantu Kepala Dinas Pertanian Propinsi
Sumatera Utara, dalam kegiatan perbanyakan benih bermutu, membina teknis Balai
Benih Pembantu ( BBP ) dan penangkar, memberikan informasi ketersediaan benih
hasil produksi dan pemasaran hasil produksi benih/bibit.
Untuk
melaksanakan tugas pokok tersebut UPT.BBI.Kutagadung- Berastagi seperti halnya
UPT.BBI. lainnya mempunyai fungsi :
a.
Menyempurnakan dan menyusun standar pengembangan dan
penerapan teknologi perbenihan pertanian.
b.
Melaksanakan rencana jangka menengah dan tahunan
perbenihan pertanian sesuai dengan standar yang ditetapkan.
c.
Memproduksi Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP)
serta melakukan pengujian varietas, galur harapan tanaman yang berasal dari pemulia tanaman dan
melakukan pemurnian kembali varietas unggul yang sudah lama beredar.
d.
Melaksanakan studi/latihan, penyuluh pertanian, kontak
tani, penangkar benih dan para petugas serta ahli dalam pertanian.
e.
Melakukan koordinasi teknis dan Kepala Sub Dinas
terkait dan kerja sama dengan pihak-pihak lain dalam pengembangan dan penerapan
teknologi benih/bibit tanaman pangan
sesuai dengan standar dan ketentuan yang ditetapkan.
f.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
g.
Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Kepala Dinas sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
h.
Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Dinas
sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
Adapun
struktur organisasi UPT.BBI.Kutagadung- Berastagi terdiri dari :
a.
Kepala Balai.
b.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha.
c.
Kepala Seksi Produksi.
d.
Kepala Seksi Pengembangan dan Penelitian.
e.
Kepala Seksi Pembinaan.
UPT.BBI.Kutagadung
– Berastagi mempunyai 2 unit instansi yang masing-masing dipimpin oleh kepala
Unit Simarjarunjung dan Kepala Unit Buluh Pancur. Untuk lebih jelasnya bagan
struktur organisasi UPT.BBI.Kutagadung
Berastagi sebagai berikut :
2.2.
Keadaan Umum UPT BBI Kutagadung Berastagi
-
Lokasi,
Iklim dan Keadaan Tanah
UPT
Balai Benih Induk Hortikultura Berastagi terdiri dari 3 lokasi antara lain :
- Kebun Induk Kutagadung
Lokasi Desa : Raya
Kecamatan : Berastagi
Kabupaten : Karo
Jarak
dari Medan + 67 Km Menuju arah Kabanjahe.
Tinggi
Tempat : + 1.350 mdpl
Curah
Hujan :
Rata-rata 1.499 min/Tahun
Temperatur :
Temp Minimum : + 13,40
C
Temp Maksimum : + 25,60 C
Temp Rata-rata : + 19,50 C
Kelembapan :
Kel. Minimum : 71,0%
Kel.Maximum :
76,0%
Rata-rata :
83,5%
Tanah :
Jenis Tanah : Andosol
PH Tanah :
5-6,2%
Luas :
7,1 Ha
-
Kebun Unit
Simarjarunjung
Lokasi : Desa :
Simarjarunjung
Kecamatan :
Dolok Pardamean
Kabupaten :
Simalungun
Letak : Jarak dari Berastagi + 50 Km
Menuju arah Parapat.
Tanah : Jenis Tanah : Andosol
PH Tanah :
5,5-6
Ketinggian :
1450 mdpl
Luas : 8 Ha
-
Kebun Unit Buluh Pancur
Lokasi : Desa : Buluh Pancur
Kecamatan :
Mardingding
Kabupaten :
Karo
Letak : Jarak dari Berastagi +
73 km
menuju
arah Kutacane
(Aceh Tenggara)
Luas : 9,8 Ha
2.3. Fungsi Dan Peran UPT BBI Kutagadung Berastagi
Adapun fungsi dan peran UPT Balai Benih Induk
Kutagadung Berastagi adalah sebagai berikut :
a.
Menghasilkan
benih dengan kelas benih dasar (BD) dan Benih Produk (BP)
b.
Membina teknis
Balai Benih Utama (BBU) dan Balai Benih Pembantu (BBP)
c.
Tempat
informasi pembenihan
d.
Sebagai tempat
pemurnian kembali varietas unggul yang telah lama beredar.
e.
Tempat
pengujian varietas dan galur harapan yang berasal dari pemula tanaman
f.
Tempat koleksi
pohon induk buah-buahan yang berguna sebagai sumber pembiakan tanaman.
g.
Sebagai tempat
study, latihan dan arena pertemuan penyuluh pertanian, kontak tani dan para
petugas serta ahli dalam pembenihan.
2.4.
Program Pengembangan Produksi Benih
Pengembangan produksi
benih yang telah/akan dilaksanakan terdiri dari :
2.4.1.
Kebun Induk
Kutagadung
Program perbanyakan benih yang akan/telah
dilaksanakan di kebun induk Kutagadung terdiri dari : Sayur-sayuran (Tomat,
Ercis, Cabe, Buncis, Wortel, Kentang Dll). Buah-buahan Jeruk, Lengkeng, Markisa,
Biwa) Serta Obat-obatan (Temulawak dan jahe)
Bila melihat potensi lahan serta permintaan benih
yang ada, untuk tahun-tahun mendatang dikebun induk tersebut akan diprogramkan
perbanyakan benih terutama untuk komediti : Cabe, Wortel, Ercis, Buncis dan
kentang serta jeruk, untuk selanjutnya secara bertahap (apabila pasokan benih
kentang GO dari BBI kentang pengalengan) dikebun induk ini akan diprioritaskan
untuk memproduksi benih kentang dari G1 s/d G3.
2.4.2.
Kebun Unit BBI
Simarjarunjung
Dikebun unit ini, untuk selanjutnya selain
memproduksi benih kentang (G3) juga diprioritaskan untuk perbanyakan tanaman
sayuran (Cabe dan Tomat). Tanaman obat (Jahe) dan buah-buahan (Jeruk) dilokasi
ini terdapat 2 (Dua) unit blok. Pengadaan mata tempel (BPMT) jeruk yang diperuntukkan
untuk memenuhi mata tempel yang benar-benar bebas dari 7 (Tujuh) jenis penyakit
utama tanaman jeruk.
2.4.3.
Kebun Unit BBI
Buluh Pancur
Mengingat bahwasanya kebun tersebut sampai saat ini
belum dilengkapi dengan saranan pengairan, maka untuk tahun berikutnya dilokasi
tersebut lebih memungkinkan untuk dijadikan koleksi pertamanan pohon induk
buah-buahan disamping itu tentunya perlu ditambah dengan pembangunan BPMT
jeruk.
Apabila
sarana pengairan sudah lengkap maka dilokasi ini sangat berpotensi untuk pengembangan
benih hortikultura khusus dataran rendah.
Adapun
alur perbanyakan benih kentang bebas hama dan penyakit adalah sebagai berikut.
|
|
|
|
|||
|
|||
|
|
|
Kegiatan perbanyakan
bibit di UPT BBI Kutagadung dilaksanakan dengan berkoordinasi dengan pihak
BPSBTPH wilayah IV Sumatera Utara selaku pengawas/sertifikasi benih.
2.5.
Struktur Organisasi Dan Personil UPT Balai Benih Induk
Kutagadung
Berastagi.
Berdasarkan SK Gubernur kepala Daerah Tingkat I Sumatera
utara No : 061.155/K/1983 tertanggal 30 Januari 1983. UPT Balai Benih Induk
Kutagadung Berastagi terdiri dari :
-
Kepala UPT BBI
-
Kepala Sub
bagian Tata Usaha
-
Kepala Seksi
-
Kepala Unit
Kebun Lebih Jelasnya dapat dilihat pada bagan struktur organisasi.
Jumlah personil yang ada
pada UPT Balai Induk Kuta Gadung Berastagi dan unit-unitnya sampai saat ini
berjumlah 14 orang (Pegawai Negeri Sipil).
BAB III
PELAKSANAAN PKL
3.1. Waktu
dan Lokasi
Pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) ini di UPT.BBI.Kutagadung ,Jl.Jamin Ginting Km.67 – Berastagi,
Kec.Berastagi – Kab.Karo, Kode Pos 22152, Tel./Fax: (0628) 91533 Provinsi
Sumatera Utara
3.2. Kegiatan
PKL
a. Kegiatan PKL
Umum
- Observasi
lapangan : Untuk melihat keadaan dilingkungan PKL dan mencoba untuk
menyesuaikan diri.
- Membumbun
: Untuk merangsang terbentuknya umbi dan agar stolon tidak keluar dari garitan.
- Memupuk :
Memperbaiki sifat biologi dan sifat kimia tanah dan juga menambah unsur
hara yang berasal dari pupu buatan.
- Mensortase : memilih yang busuk dari yang
bagus.
- Menimbang kentang : Mengetahui berat dari
produksi
- Penyemprotan :
Untuk mengendalikan Hama dan Penyakit tanaman
- Pemanenan :
Untuk memproleh hasil produksi suatu komoditas
- Sterilisasi
media : Mematikan bakteri dan jamur pada media tanaman
- Membuat lobang
tanam : Tempat untuk meletakkan benih yang ingin ditanam
- Menanam
kentang : Untuk mendapatkan bibit yang lebih banyak
- Menyiangi :
Agar tanaman tidak kekurangan unsur hara yang diberikan.
- Rouging :
Kegiatan pemeliharaan tanaman dengan membersihkan tanaman yang tidak
dikehendaki
- Penyiraman :
dilakukan saat musim kemarau agar tanaman tidak kekurangan air.
b Kegiatan
Khusus G0-G3
Untuk
mendapatkan bibit unggul yang bermutu
dan bebas hama penyakit
Bab IV
PERBANYAKAN
BIBIT KENTANG G0-G3
4.1 Pendahuluan
Kentang
merupakan tanaman semusim yang berbentuk perdu. Tanaman kentang berakar
tunggang. Akar sampingnnya banyak dan dangkal. Diantara akar samping
terdapat stolon yang merupakan cabang
samping dari batang. Bagian ujung stolon dapat membesar dan membentuk umbi yang
besar. Oleh karena itu, kantang disebut umbi batang. Umbi tersebut merupakan gudang karbohidrat. Pada
bagian ujung umbi terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi tanaman. Umbi
speti itulah yang dapat ditanam sebagai bibit bermutu.
Bila
dalam kondoso tertentu(stres), tanaman kentang dapat berumbi diatas tabah. Umbi
yang terbuka terkena sinar matahari akan berwarna hijau dan beracun. Kentang berbunga sempurna dengan
benang sarinya berlekatan membentuk tabung. Kedudukan putiknya tidak sama
tingginya dengan benang sari. Warna bunga ada
yang putih, merah, dan ungu. Buah kentang berbentuk bulat kecil,
sebesar kelereng. Semua daging buah
kentang berlendir. Saat masih muda
buahnya berwarna hijau, setelah tua berwarna hitam. Di dalam ruangan buah
terdapat banyak biji. Batang tanaman kentang agak keras, bersegi empat, tidak
begitu kuat dan berbulu halus.
Kentang
sangat digemari oleh hampir semua orang karena rasanya enak serta banyak kandungan
vitamin B, vitamin C, dan sedikit vitamin A,
4.2 Tujuan Pustaka
Botani Tanaman Kentang
Tanaman kentang (Solanum tuberosum
L), termasuk tanaman setahun yang bersifat menjalar dan beracun (mengandung
solamin), tetapi kadar racum solaninnya berkurang setelah tanaman tua.
Sistematika
tanaman kentang adalah sebagai berikut :
Divisio = Spermatophyta
Kelas = Dicotyledonae
Ordo = Tubiflorae
Famili = Solanaseae
Genus = Solanum
Species =
Solanum tuberosum L
Batang
tanaman kentang berada diatas tanah. Ada yang berwarna hijaukemerah-merahan
atau ungu tua. Akan tetapi warna kentang ini diperngaruhi oleh umur tanaman dan
lingkungan. Pada kesuburan tanah yang lebih baik atau lebih kering biasanya
warna batang tanaman lebih tua. Bagian bawah batangnya bisa berbunga sedangkan
batang tanaman muda tidak berkayu,sehingga tidak terlalu kuat dan mudah rebah.
Tanaman kentang adalah sayuran umbi
berbentuk perdu, yang berasal dari daerah sub tropika, batangnya bersegi empat
tidak begitutu kuat dan mudah roboh ke tanah bila tertiup angin ataupun
tertimpa hujan lebat.
Tanaman kentang umumnya berdaun
rimbun dan letak daun berselang seling mengelilingi batang tanaman, daun
berbentuk oval sampai oval agak bulat dengan ujung meruncing dan tulang-tulang
daun menyirip ikan, ukuran daun sedang dengan tangkai tidak panjang.
Bunga tanaman kentang berjenis
klamin dua, kelopak dan mahkotanya mengembang dan bercelah pada ujngnya,
mahkota berbentuk terompet dengan ujung seperti bintang, berwarna putih merah
atau biru tergantung pada warna batangnya.
Kedudukan benang sari tidak sama,
ada yang lebih rendah dan ada pulan yang lbih tinggi atau sama dengan putiknya,
hal inilah yang memungkinkan terjadinya perkawinan sendiri. Tiap benang sari
mempunyai dua kantong sari atau kepala sari berisi tepung sari yang kering
hingga dapat tersebar oleh angin melalui pori-pori yang terdapat pada ujungnya.
Bunga kentang tersusun dalam bentuk karangan bunga yang tumbuh pada ujung
batang. Satu karangna bunga memiliki 1-20 bunga tetapi pada umumnya 7-15 bunga
untuk tiap karangan bunga. Susunan karangan bunga ada yang sederhana dan ada
yang majemuk.
Bunga kentang biasanya bersifat
protogyne, yakni putiknya lebih cepat masak daripada tepung sari. Antara dua
pasang daun terdapat daun-daun kecil yang merupakan lidah stipula.
Tanaman kentang memiliki sistem
perakaran serabut yang halus yang panjangnya dapat mencapai 60 cm. Dalam tanah,
akar-akar banyak terdapat pada kedalaman 20 cm.
Umbi kentang terbentu akibat
pembesaran bagian ujung stolon dan berfungsi sebagai tempat cadangan makanan,
umbi ini akan terputus dari stolon pada saat stolon mengering bersama dengan
matinya tanaman.
Bauh kentang mengandung 500 bakal
biji yang dapat berkembang menjadi biji hanya 10-300 biji buah kentang dapat di
panen kira-kira 6-8 Minggu setelah penyerbukan.
Biji tanaman kentang berukuran kecil
dengan garis tengah + 0,5 mm, berwarna krem dan memiliki massa + 6 bulan.
a.
Tanah
Tanah
yang baik unuk tanaman kentang adalah yang ggembur dan sedikit mengandung pasir
agar mudah menyerap air dan mengandung humus yang tinggi. Tanaman kentang
tumbuh baik pada tanah vulkanis (andosol) yang gembur dan banyak mengandung
humus . pada tanah lempung yang banyak mengandung pasir dan subur menghasilkan
umbi dengan rasa yang lebih enak dan kandungan karbohidrat yang lebih tinggi.
PH tanah yang cocok untuk budidaya tanaman kentang adalah 5,0-6,5.
Tanah untuk bertanam kentang juga
harus memiliki drainase yang biak, tempat penanaman kentang yang cocok adalah
pada tanah yang mudah peresapan air. Sedangkan pada tanah yang airnya
tergenang, umbi-umbinya mudah busuk dan tanaman mudah terserang penyakit layu.
Pada tanah-tanah alkalis sering terjadi gejala kekurangan kalium dan pada tanah
yang sangat masam dengan pH kurang dari 5, sering terjadi gejala kekurangan
magnesium dan keracunan mangan. Pada tanah yang gembur diperoleh hasil yang
berkualitas, kulit umbi mengkilap dan memunyai bentuk umbi yang baik, sedangkan
pada tanah liat yang berat umbinya cendrung berlemak dan aromanya berkurang.
b.
Iklim
Tanaman
kentang dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik apabila pada kondisi
lingkungan yang sesui dengan persyaratan tumbuhnya.
Di
indonesia, tanaman kentang diusahakan di daerah yang memiliki ketinggian
500-3000 m dpl, dan pada ketinggian optimum 1000 – 2000 m dpl. Suhu yang paling
tepat bagi pertumbuhan kentang adalah 200C-240C pada
siang hari dan 80C-120C pada malam hari, suhu yang cocok
selama periode pertumbuhan dari bertunas sampai stadium primordial bunga adalah 190C‑210C.
Tanaman kentang dapat tumbuh baik pada suhu rata-rata 150-200C,
jika suhu rata-rata memiliki 230C, daun biasanya akan menjadi kerdil
dan jarak antara ruas akan menjadi panjang.
Kelembapan
tanah yang cocok untuk tanaman kentang adalah 70% dan curah hujan yang
dikehndaki 200-300 mm tiap bulan atau rata-rata 1000 mm selama masa
pertumbuhan. Di daerah tropik hari pendek merupakan pembatas, dimana hasil
pembentukan umbi lebih banyak terjadi pada suhu rendah daripada daerah dataran
tinggi, karena pada suhu rendah tanaman membentuk sedikit jumlah daun, cabang
tidak berbunga dan tidak ada stolon muncul di permukaan tanah sehingga tanaman
kentang lebih banyak menghasilkan umbi.
c.
Jenis jenisnya
Kentang
(solanum tuberosum L) termasuk famili solanaceae. Tanaman ini banyak sekali
varietasnya, diantaranya Solanum andigemun L, dan Solanum demmissum L. Kedua
jenis tersebut tahan terhadap penyakit layu.
Kentang dapat digolongkan menurut
warna umbinya,yaitu kentang kuning, kentang putih, dan kentang merah. Ada
beberapa jenis varietas yang termasuk
kentang kuning, yaitu egenheimer, patrones, rapan 106. Dan thung 151 C. Kentang
kuning memiliki kulit dan warna kuning. Kentang putih berkulit dan berdaging
putih. Varietas yang termasuk kentang
putih ialah donata, radosa dan sebago. Kentang lainnya yaitu kentang
merah yang kulitnya berwarna merah, tetapi dagingnya berwarna kuning. Varietas
yang termasuk kentang merah ialah desiree, arka, dan red pontiac.
Varietas-varietas kentang, yang baik
ditanam saat ini adalah cipanas,desiree, patronas, donata, cosima, rapan 106,
dan thung 151 C. Kentang yang paling disenangi ialah kentang kuning karena
rasanya enak, gurih, dan tidak berair. Adapun kentang putih dan merah umumnya
tidak disenangi karena teksturnya agak lembek dan sedikit berair. Akan tetapi,
ada satu varietas kentang merah, yaitu
desiree, rasanya enak seperti kentang kuning.
Selain
varietas kentang tersebut diats, sering dijumpai semacam kentang tetapi tidak
termasuk suku Solanum, yaitu kentang hitam atau kentang jawa (Coleus tuberus
Benth). Kentang hitam pertumbuhannya setengah menjalar. Pada ruas-ruas
batangnya keluar kekar. Daun kentang hitam berdaging lunak dan berbau harum
bila diremas. Umbu-umbi kentang hitam berkumpul pada batang bagian bawah tanah,
seperti layaknya kentang biasa. Sewaktu muda, umbi kentang hitam berwarna putih
dan menjadi hitam setelah tua. Umbi kentang hitam berukuran kecil, berbentuk
bulat panjang, dan berasa enak, tetapi sedikit getir. Kentang hitam ini banyak
di tanam di dataran rendah (tanah latosol) seperti Jawa barat dan Jawa Tengah.
4.3. Langkah Kerja
4.3.1. Teknik Perbanyakan Benih Kentang Di Screen
House A (G0)
Perbanyakan benih kentang G0 dilaksanakan di Screen House A yang hanya dilaksanakan dengan penanaman
stek dari pohon induk dari hasil kultur jaringan dan penanamannya dalam seed
bed jadi media tanaman lama digunakan untuk penanaman stek untuk menghasilkan
benih G0 tersebut . langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Sanitasi
dan bera bersih , kegiatan ini menyangkut pembersihan sisa-sisa gulma dan sisa
tanaman sebelumnya.
b. Sterilisasi
pupuk kandang
Pupuk kandang yang
digunakan adalah pupuk kandang yang sudah dihaluskan dan telah dicampur dengan
tanah Sub soil dengan perbandingan 1:1. Dimana sebelum media tanam dimasukkan
kedalam seed bed di Screen Hause A pupuk
kandang terlebih dulu di diaduk hingga merata kemudian di serilisasi dengan
menggunakan Steam Boyler (dengan uap panas) hingga mencapai 100oC selama
3 jam denga volme 1 kukusan 20 m3.
Setelah selesai pelaksanaan sterilisasi
media lalu dimasukkan kedalam seed bed dengen terlebih dulu melaksanakan
sanitasi hama dan penyakit terhadap seed bed dan ruang Screen House dengan menggunakan
insektisida maupun fungisida dengangan konsentrasi 2 cc/gr/l air.
Seed
Bed didisi dengan media tanam setelah + 15 cm lalau diratakan dan
disiram hingga basah secukupnya.
Setelah
media tanam disiram dilanjutkan dengan pembuatan lobang tanam dengan menggunakan paku ukuran 5 inci
dengan jumlah tanaman 8 x 11 . Diantara lobang tanam diberikan pupuk buatan
dengan menabur secara larikan. Lalu dilanjutkan dengan penanaman stek secara
hati-hati agar pangkal stek tidak pecah atau memar saat penanaman.
c. Bertanam
Penanaman dilaksanakan
dengan cara mendeder bibit diatas garitab yang telah diberi pupuk dengan posisi
sprout keatas dengan jarak tanam +
8cm x 11 cm. Shingga jumlah Populasi 88 knol/ Seed bed.
Setelah
bibit dideder sesuai dengan jarak tanam maka bibit akan ditekan kedalam tanah
secara hati-hati dan sprout kemudian ditutup dengan tanah.
Jika tanaman G0 ingin
diperoleh dan diperbanyak dari stekan maka tunas tanaman kentang yang telah tumbuh
dan berumur + 3 MST. Dari tiga tunas yang muncul diambil satu
tunas untuk di stek, dengan mengambil tanaman di buku pertamanya, setelah
dipotong secara meruncing untuk mempercepat pertumbuhan akar dan memperbanyak
akar, maka tunas tanaman yang dipotong tersebut dimasukkan ke dalam air yang
bersih, dan dicuci kembali sebanyak dua kali, dan direndam dengan larutan Gibro
untuk merangsang pertumbuhan akar selama + 5 menit lebih lama lebih
baik.
d.
Pemeliharaan
Penyiraman
dilaksanakan 1 kali dalam 2 hari atau sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Pembumbunn
dilaksanakan 2 kali yakni pada umur 14 HST dan 28 HST
Penyiangan
dilaksanakan sebelum pembumbunan dan juga disesuaikan dengan pertumbuhan
gulma.Rouging dilaksanakan dalam interval 1 kali dalam 2 hari untuk membongkar
dan membuang tanaman yang mempunyai
gejala serangan hama dan penyakit serta yang mungkin menyimpang pe nampilannya
dari varietas yang ditanam.
Pengendalian
hama penyakit dilaksanakan interval 1 kali 3 hari atau disesuaikan dengan
kebutuhan untuk pengendalian hama menggunakan insektisida dengan dosis 1-2 cc/L
air atau sesuai dengan label insektisida tersebut, sedangkan pengendalian
penyakit menggunakan fungisida dengan dosis 1-2 gr/L air atau sesuai dengan
label fungidida tersebut. Adapun pada umumnya hama yang dijumpai pada
tanamankentang ini adalah Aphid, Trips, Phtroimea operculella, lalat penggerek
daun (Liryomiza Huidobreins) dan nematoda dapat dikendalikan dengan Curacorn.
Sedangkan
penyakit yang sering dijumpai adalah Peseudomonas Solanaceareum,
Fusariumsolani, Rhizoktoniasolani,Phithoptora infestan dan virus yang dapat
dikendalikan dengan Ridomil MZ, Manzet, Starmil.
Pemasangan
tonggak dipasang pada barisan tanaman dengan cara berhadap hadapan dengan jarak
antara tonggak 1,5 M kemudian tali
penyangga dipasang disamping kiri tanaman sejak tanaman mencapai ketinggian 15
cm dan dilanjutkan setiap tanaman
bertambah 20 cm sampai tanaman mencapai pertumbuhan maksimal.
Uji
kesehatan benih dilakukan untuk menjamin kwalitas benih yang bebas dari hama
danpenyakit terutama virus pada umur 30-35 HST dilaksanakan dengnag cara
uji Elisa dilabolatorium dan uji Inokulasi
di Screen House.
e.
Panen percobaan
Panen
percobaan dilaksanakan pada saat tanaman berumur 65 hari untuk mengetahui
keadaan umbi di tanah.
f.
Pencabutan batang
Pencabutan
batang dilaksanakan bila hasil panen percobaan telah menunjukkan keadaan umbi
didalam tanah sdah 75% umbi ukuran M ( 30-60 gr ).
g.
Panen
Panen
dilaksanakan 10 hari setelah pencabutan batang dengan cara hati-hati agar umbi
tidak rusak kea cangkul.
h.
Grading dan Sortase
Grading
dilaksanakan 10 hari setelah pemanenan untuk menentukan ukuran kelas umbi
sekaligus menyeleksi umbi yang busuk akibat serangan hama dan penyakit.
i.
Streatment benih
Dilaksanakan
setelah benih dicuci dengan air bersih dengan cara mencelupkan benih ke larutan
insectisida, Curacron dengan dosis 2 cc/liter air kemudian mengeringkannya dansetelah kering
diberi tepung insektisida untuk menjaga serangan hama gudang. Setelah semua
proses streatment selesai maka benih kentang tersebut disimpan digudang
selama 3-4 bulan sampai tunas keluar.
4.3.2. Teknik
Perbanyakan benih kentang BD ( G1-G2 )
Perbanyakan benih kentang G1-G2
dilaksanakan di Screen House
. langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
tanam
Sanitasi dan berarti bersih kegiatan ini
menyangkut pembersihan sisa-sisa gulma dan sisa tanaman sebelumya.
-
Penggolongan tanah :
Tanah digemburkan dengan cara mentraktor sebanyak dua kali dengan kedalaman
25-30 cm sekaligus membersihkan sisa
gulma dan tanaman sebelumnya
-
Pembuatan Garitan
: Garitan dibuat sedalam ± 20 cm dengan
lebar ± 20 cm dan jarak antar garitan 75 cm dan panjang garitan 6 m dan jarak
antara panjang garitan 30 cm.
-
Pemberian pupuk : Pupuk yang diberikan yaitu pupuk kandang dan
pupuk buatan . Kedua pupuk tersebut ditabur merata dalam garitan degan dosis
pupuk kandang 30 ton/hektar, dan pupuk
buatan yang terdiri dari Urea 100 Kg/Ha, ZA 400 Kg/Ha, SP-36 750 Kg/Ha, KCl 250
Kg/Ha dan untuk mencegah serangan nematoda
pada garitan diberikan Curater dengan dosis 80 kg/ha kemudian ditutup halus
dengan tanah bekas garitan . Pemupukan
dilaksanakan satu kali saja sebelum penanaman dilaksanakan.
b. Bertanam
Penanaman dilaksanakan
dengan cara mendeder bibit diatas garitab yang telah diberi pupuk dengan posisi
sprout keatas dengan ukuran benih XL
jarak tanamnya 30 cm ukuran benih L2 25 cm dengan ukuran benih L1, M, S, SS, 20
cm kemudian benih ditutup dengan tanah dengan ketebalan ± 5-10 cm.
c. Pemeliharaan
Penyiraman
dilaksanakan 1 kali dalam 2 hari atau sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Pembumbunan
dilaksanakan 2 kali yakni pada umur 14 HST dan 28 HST
Penyiangan
dilaksanakan sebelum pembumbunan dan juga disesuaikan dengan pertumbuhan
gulma.Rouging dilaksanakan dalam interval 1 kali dalam 2 hari untuk membongkar
dan membuang tanaman yang mempunyai
gejala serangan hama dan penyakit serta yang mungkin menyimpang pe nampilannya
dari varietas yang ditanam.
Pengendalian
hama penyakit dilaksanakan interval 1 kali 3 hari atau disesuaikan dengan
kebutuhan untuk pengendalian hama menggunakan insektisida dengan dosis 1-2 cc/L
air atau sesuai dengan label insektisida tersebut, sedangkan pengendalian
penyakit menggunakan fungisida dengan dosis 1-2 gr/L air atau sesuai dengan
label fungidida tersebut. Adapun pada umumnya hama yang dijumpai pada
tanamankentang ini adalah Aphid, Trips, Phtroimea operculella, lalat penggerek
daun (Liryomiza Huidobreins) dan nematoda dapat dikendalikan dengan Curacorn.
Sedangkan
penyakit yang sering dijumpai adalah Peseudomonas Solanaceareum,
Fusariumsolani, Rhizoktoniasolani,Phithoptora infestan dan virus yang dapat
dikendalikan dengan Ridomil MZ, Manzet, Starmil.Uji kesehatan benih dilakukan
untuk menjamin kwalitas benih yang bebas dari hama danpenyakit terutama virus
pada umur 30-35 HST dilaksanakan dengnag cara uji Elisa dilabolatorium dan uji Inokulasi di
Screen House.
d.
Panen percobaan
Panen
percobaan dilaksanakan pada saat tanaman berumur 65 hari untuk mengetahui
keadaan umbi di tanah.
e.
Pencabutan batang
Pencabutan
batang dilaksanakan bila hasil panen percobaan telah menunjukkan keadaan umbi
didalam tanah sdah 75% umbi ukuran M ( 30-60 gr ).
f.
Panen
Panen
dilaksanakan 10 hari setelah pencabutan batang dengan cara hati-hati agar umbi
tidak rusak kea cangkul.
g.
Grading dan Sortase
Grading
dilaksanakan 10 hari setelah pemanenan untuk menentukan ukuran kelas umbi
sekaligus menyeleksi umbi yang busuk akibat serangan hama dan penyakit.
h.
Streatment benih
Dilaksanakan
setelah benih dicuci dengan air bersih dengan cara mencelupkan benih ke larutan
insectisida, Curacron dengan dosis 2 cc/liter air kemudian mengeringkannya dansetelah kering
diberi tepung insektisida untuk menjaga serangan hama gudang.
4.3.3. Teknik
Perbanyakan benih kentang BD ( G2-G3)
Perbanyakan benih kentang G2-G3
dilaksanakan dengan langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
tanam
Sanitasi dan berarti bersih kegiatan ini
menyangkut pembersihan sisa-sisa gulma dan sisa tanaman sebelumya.
-
Penggolongan tanah :
Tanah digemburkan dengan cara mentraktor sebanyak dua kali dengan kedalaman
25-30 cm sekaligus membersihkan sisa
gulma dan tanaman sebelumnya
-
Pembuatan Garitan
: Garitan dibuat sedalam ± 20 cm dengan
lebar ± 20 cm dan jarak antar garitan 75 cm dan panjang garitan 6 m dan jarak
antara panjang garitan 30 cm.
-
Pemberian pupuk : Pupuk yang diberikan yaitu pupuk kandang dan
pupuk buatan . Kedua pupuk tersebut ditabur merata dalam garitan degan dosis
pupuk kandang 30 ton/hektar, dan pupuk
buatan yang terdiri dari Urea 100 Kg/Ha, ZA 400 Kg/Ha, SP-36 750 Kg/Ha, KCl 250
Kg/Ha dan untuk mencegah serangan nematoda
pada garitan diberikan Curater dengan dosis 40 kg/ha kemudian ditutup halus
dengan tanah bekas garitan . Pemupukan
dilaksanakan satu kali saja sebelum penanaman dilaksanakan.
b. Bertanam
Penanaman dilaksanakan
dengan cara mendeder bibit diatas garitab yang telah diberi pupuk dengan posisi
sprout keatas dengan ukuran benih XL
jarak tanamnya 30 cm ukuran benih L2 25 cm dengan ukuran benih L1, M, S, SS, 20
cm kemudian benih ditutup dengan tanah dengan ketebalan ± 5-10 cm.
c. Pemeliharaan
Penyiraman
dilaksanakan 1 kali dalam 2 hari atau sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Pembumbunan
dilaksanakan 2 kali yakni pada umur 14 HST dan 28 HST
Penyiangan
dilaksanakan sebelum pembumbunan dan juga disesuaikan dengan pertumbuhan
gulma.Rouging dilaksanakan dalam interval 1 kali dalam 2 hari untuk membongkar
dan membuang tanaman yang mempunyai
gejala serangan hama dan penyakit serta yang mungkin menyimpang pe nampilannya
dari varietas yang ditanam.
Pengendalian
hama penyakit dilaksanakan interval 1 kali 3 hari atau disesuaikan dengan kebutuhan
untuk pengendalian hama menggunakan insektisida dengan dosis 1-2 cc/L air atau
sesuai dengan label insektisida tersebut, sedangkan pengendalian penyakit
menggunakan fungisida dengan dosis 1-2 gr/L air atau sesuai dengan label
fungidida tersebut. Adapun pada umumnya hama yang dijumpai pada tanamankentang
ini adalah Aphid, Trips, Phtroimea operculella, lalat penggerek daun (Liryomiza
Huidobreins) dan nematoda dapat dikendalikan dengan Curacorn.
Sedangkan
penyakit yang sering dijumpai adalah Peseudomonas Solanaceareum,
Fusariumsolani, Rhizoktoniasolani,Phithoptora infestan dan virus yang dapat
dikendalikan dengan Ridomil MZ, Manzet, Starmil.Uji kesehatan benih dilakukan
untuk menjamin kwalitas benih yang bebas dari hama danpenyakit terutama virus
pada umur 30-35 HST dilaksanakan dengnag cara uji Elisa dilabolatorium dan uji Inokulasi di
Screen House.
d. Panen
percobaan
Panen
percobaan dilaksanakan pada saat tanaman berumur 65 hari untuk mengetahui
keadaan umbi di tanah.
e. Pencabutan
batang
Pencabutan
batang dilaksanakan bila hasil panen percobaan telah menunjukkan keadaan umbi
didalam tanah sdah 75% umbi ukuran M ( 30-60 gr ).
f. Panen
Panen
dilaksanakan 10 hari setelah pencabutan batang dengan cara hati-hati agar umbi
tidak rusak kea cangkul.
g. Grading
dan Sortase
Grading
dilaksanakan 10 hari setelah pemanenan untuk menentukan ukuran kelas umbi
sekaligus menyeleksi umbi yang busuk akibat serangan hama dan penyakit.
h. Streatment
benih
Dilaksanakan
setelah benih dicuci dengan air bersih dengan cara mencelupkan benih ke larutan
insectisida, Curacron dengan dosis 2 cc/liter air kemudian mengeringkannya dan setelah kering
diberi tepung insektisida untuk menjaga serangan hama gudang.
4.3.4. Perbanyakan
benih kentang planlet G0
Perbanyakan
planlet kentang dilaksanakan di dalam screenhouse dengan pelaksanaan sebagai
berikut :
a.
Persiapan Tanam
Planlet didatangkan dari UPT BBI Gedung
Johor Medan untuk diperbanyak bibit kentang G0 di UPT BBI Kutagadung
Berastagi
Persiapan media tanam : Media tanam terdiri dari campuran kandang
dengan campuran tanah kompos yang sudah dihaluskan dan disterilisasi
dengan perbandingan 1:1.
b. Pembersihan
seed bag atau bag pertanaman
Sebelum media tanam dimasukkan kedalam
seed bag terlebih dahulu dibersihkan dengan air bersih kemudian dibersihkan
lagi dengan menggunakan larutan Lisol pekat.
Setelah seed bag dibersihkan kemudian
diisi dengan media tanam dengan ketebalan 20 cm dan diratakan sedemikian rupa
dan dilanjutkan dengan pembuatan lobang
tanam dengan kedalaman ± 5 cm.
c. Bertanam
Sebelum plnlet ditanam planlet
ikeluarkan dari box pertanaman dan
dibersihkan dengan menggunakan air bersih sehingga media agar agar sebagai
media pertanaman planlet benar-benar bersih tidak ada lengket lagi pada akar
tanaman planlet.
Setelah planlet bersih dari media agar
agar kemudian ditanam pada seedbag yang sudah dipersiapkan dengan cara perlahan
lahan agar batang tanaman planlet tidak rebah atau patah dan diusahakan tanaman
planet yang ditanam berdiri tegak.
d. Pemeliharaan
Penyiraman tanaman planlet dilaksanakan
1 sampai 2 kali sehari atau sesuai kebutuhan tanaman dengan mengunakan gembor
penyiram yang halus secara perlahan lahanagar planlet tidak patah atau rebah
e. Penyiangan
Dilaksanakan secara hati-hati diusahakan
jangan sampai gulma besar agar pada pencabutan gulma akar tanaman planlet tidak terganggu sebelum pembumbunan dan
disesuaikan dengan pertumbuhan gulma.
f. Pemupukan
Satu minggu setelah tanam tanaman
planlet dipupuk dengan menggunakan pupuk NPK Majemuk KNO3 dan
Hortigrow 2 gr pertanaman dengan interval pemupukan 1 x 1 minggu secara
diselang selingi sampai tanaman brumur 6 minggu sesudah tanam dan pemberian
pupuk ± 3 disekeliling tanaman.
g. Pembumbunan
Dilaksanakan bersamaan setelah pemberian
pupuk dengan cara menambahkan media tanam diseitar tanaman sekaligus menutup
pupuk yang telah diberikan.
h. Penyetekan
( Perbanyakan Tanaman )
Setelah pertanaman planlet berumur 4
minggu tanaman planlet ( sebagai Mother Plant ) telah dapat di stek untuk dapat
memperbanyak tanaman. Pada saat penyetekan tanaman planlet, pisau lipat/ pisau
escapel harus benar benar bersih yang terlebih dahulu direndam dengan alkohol
96 %. Panjang stek yang digunakan ± 5 cm. Penanaman stek dilaksanakan dengan
perlakuan yang sama dengan penanaman planlet. Begitu juga dengan
pemeliharaannya tanaman stek tidak dapat
distek lagi. Tanaman planlet hanya dapat distek dua kali yaitu : Pada umur 4
minggu setelah tanam kemudian pada umur 7 minggu setelah tanam.
i.
Pengendalian Hama dan
Penyakit.
Adapun
pada umumnya hama yang dijumpai pada tanamankentang ini adalah Aphid, Trips,
Phtroimea operculella, lalat penggerek daun (Liryomiza Huidobreins) dan
nematoda dapat dikendalikan dengan Curacorn.
Sedangkan
penyakit yang sering dijumpai adalah Peseudomonas Solanaceareum,
Fusariumsolani, Rhizoktoniasolani,Phithoptora infestan dan virus yang dapat
dikendalikan dengan Ridomil MZ, Manzet, Starmil atau sejenisnya. Adapun pada
umumnya hama yang dijumpai pada tanamankentang ini adalah Aphid, Trips,
Phtroimea operculella, lalat penggerek daun (Liryomiza Huidobreins) dan
nematoda dapat dikendalikan dengan Curacorn.
Sedangkan penyakit yang sering dijumpai
adalah Peseudomonas Solanaceareum, Fusariumsolani,
Rhizoktoniasolani,Phithoptora infestan dan virus yang dapat dikendalikan dengan
Ridomil MZ, Manzet, Starmil.
j.
Rouging
Dilaksanakan sejak awal pertanaman
hingga tanaman 1 minggu setelah pencabutan batang yaitu untuk untuk membuang
tanaman yang diduga terkena penyakit.
k. Pencabutan
batang
Dilaksanakan saat tanaman berumur 90
hari untuk menjaga agar pada saat penanaman kulit umbi tidak terkelupas.
l.
Panen
Panen
dilaksanakan 10 hari setelah pencabutan batang dengan cara hati-hati agar umbi
tidak rusak kea cangkul.
m.
Grading dan Sortase
Grading
dilaksanakan 10 hari setelah pemanenan untuk menentukan ukuran kelas umbi
sekaligus menyeleksi umbi yang busuk akibat serangan hama dan penyakit.
n.
Streatment benih
Dilaksanakan
setelah benih dicuci dengan air bersih dengan cara mencelupkan benih ke larutan
insectisida, Curacron dengan dosis 2 cc/liter air kemudian mengeringkannya dan setelah kering
diberi tepung insektisida untuk menjaga serangan hama gudang.
BAB V
INTEGRASI
DAN PARTISIPASI TERHADAP MASYARAKAT
Stelah sampai di lokasi PKL
adapun hal yang dilakukan para mahasiswa/i adalah perkenalan terhadap keluarga
BBI Kutagadung Berastagi serta mahasiswa/i yang magang dilokasi tersebut. Dan
mulai melakukaan pendekatan terhadap keluarga besar BBI Kutagadung dan mencoba
mengikuti aktivitas yang sudah berjalan sebelumnya dilingkungan kompleks BBI
Kutagadung Berastagi.
Adapun kgiatan yang diteliti
dilokasi PKL yang merupakan bagian dari integrasi dan partisipasi terhadap
masyarakat adalah sebagai berikut :
1 Kegiatan Keagamaan
Mengikuti kegiatan keagamaan
seperti solat berjamaah bagi yang Muslim dan mengikuti kebaktian bagi yang
Kristiani.
2 Kegiatan Gotong Royong
Mengikuti kegiatan gotong royong
membersihkan pekarangan komplek BBI . Disamping itu mahasiswa/i juga mengikuti
kegiatan gotong royong di ruang aula serta membersihkan ruangan aula serta
mushola.
3 Kegiatan Olahraga
Melaksanakan olahraga dengan
pemuda setempat keluara BBI Kutagadung serta antar peserta magang.
4 Acara Prerpisahan
Perpisahan menjelang berakhirnya
Praktek Kerja Lapangan yaitu dengan keluarga besar BBI Kutagadung Berastagi
beserta mahasiswa/i yang magang di UPT BBI Kutagadung Berastagi
https://www.uma.ac.id/berita/mahasiswa-pertanian-universitas-medan-area-field-trip-ke-kuta-gadung
BalasHapus